Maret 02, 2014

Teori, Arsitektur, dan Teori Arsitektur

Pengertian Teori
Yunani = Therio maksud= Pemandangan

TEORI
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.
DEFINISI TEORI
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini juga memberikan pemahaman kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai pendapat. Sampai saat ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan yang berbeda-beda dalam kalangan ahli teori.
Mike Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan “ a theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment of reality”.
Menurut Heinan (1985) pula, teori ialah “a group of logically organized laws or relationships that constitute explainnation in a discipline”.
Davis (2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the way they are and act the way they act’.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intutif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah (teori formal) adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih sering menggunakan teori jenis yang pertama.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120) mengartikan teori sebagai seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-variabel. Lengkapnya definsi Kerlinger tersebut adalah: “A theory is a set of interrelated constructs (variables), definitions, and propositions that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables.



Definisi dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:
JONATHAN H TURNER
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi
LITTLEJOHN & KAREN FOSS
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
NAZIR
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena
FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
TRAVERS
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
EMORY - COOPER
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu
CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata
MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.

10 Pengertian Teori menurut para ahli:
1.     Menurut Ensiklopedia Indonesia N/Z. . penerbit Van Hoeve. Bandung. Redaksi. Prof.Dr.mr T.S.G Mulia.
Teori (Yunani: Teoria, pandangan, tinjau), umunya artinya: pandangan yang gunanya untuk memberi keterangan bagi suatu hal tertentu. Juga dalam ilmu pengetahuan teori itu gunanya untuk membari keterangan bagi gejala-gejala tertentu; tapi umumnya teori dalam ilmun pengetahuan itu berupa sistem yang berdiri atas pelbagai dalil (yang dikutip dari dunia pengalaman) dan hipotesa-hipotesa yang keduanya berdasar pada asas tertentu. Seterusnya istilah teori itu sering pula dipakai sebagai lawan terhadap pengertian praktek atau pengalaman. (hal 1333)
2.    Menurut Kamus Webster’s teori adalah: [arkais]: kontemplasi imajinatif dari relitas: pemahaman intelektual lansung: wawasan (Insight)… a. kebijakan yang diyakini, atau prosedur yang diusulkan atau diikuti sebagai dasar tindakan: siatu prinsip atu rencana bertindak… b. suatu perangkat ideal atau hipotesis dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, atau kondisi-kondisi…
3.    a. (1): keseluruhan dari generalisasi (the body of generalizations) dan prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam hubungan dengan praktek dalam suatu bidang kegiatan… b. Seperangkat prinsip-prinsip hipotesis, konseptual, dan pragmatis ayng koheren yang membentuk kerangka acuan kerangka acuan kerja umum (general frame of reference) untuk suatu bidang penyelidikan (seperti untuk deduksi prinsip-prinsip memformulasi hipotesis untuk testing, melaksanakan tindakan)… c. (1) suatu bidang dari penyelidikan intelektual (2) suatu analisis sistematis, penjelasan, atau defenisi dari sebuah konsep…
4.    suatu pertimbangan (judgment), konsepsi, proposisi, atau formula (bagaimana hubungannya dengan hakikat, tindakan, sebab, atau asal-mula dari sebuah fenomena atau sekelompok fenomena) dibentuk oleh spekulasi atau deduksi atau oleh abstrak dan generalisasi dari fakta-fakta… seperti a. auatu keberadaan (entity) atau struktus hipotesis yang menjelaskan atau menghubungkan suatu perangkatfakta-fakta yang teramati… b. suatu hipotesis kerja yang diberikan kemungkinan (probabilitas) oleh evidensi eksperimental atau oleh analisis factual atau konseptual tetapi belum ditegakkan secara konklusif atau diterima sebagai sebuah hukum (law)…
5.    suatu asumsi yang belum terbukti: dugaan (conjecture), spekulasi, perandaian (supposition)… (1966: 2371)
6.    pengertian teori menurut The new Lexicon:
     suatu kumpulan organisasi dari ide-ide (organized body of ideas) mengenai kebenaran sesuatu, biasanya ditarik dari kajian sejumlah fakta-fakta yang berhubungan dengan itu, tetapi kadang-kadang seluruhnya merupakan hasil dari latihan imajinasi spekulatif;… suatu keseluruhan umum (general body) dari asumsi-asumsi dari prinsip-prinsip ; suatu dugaan… (conjecture). (1989: 1025).
7.    Teori adalah sperangkat konsep. Defenisi dan dalil yang saling terkait secara sistematis yang dikedepankan unutk menjelaskan dan mempradiksi fenomena yang terjadi di njalan raya. (angha, Nader. 2002)
8.    Teori adalah hulu atau sumber  suatu proposisi ilmiah, cara mengujinya adalah melalui prosedur penelitian dengan asumsi atau hipotesis-hoipotesis kemudian diuji atau dibuktikan berdasarkan data-data yang dikumpulkan  (Tamburaka, H.Rustam E; 1999).
9.    Menurut buku Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth, Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut: Teori adalah abstraksi dari realitas; Teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan defenisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis; Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang saling berkaitan; Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi-generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris. Dari unsur di atas dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis dan empirik tentang suatu fenomena. Bentuknya merupakan pernyataan-pernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu fenomena.
10. Menurut Schwandt (2001), penelitian kualitatif memakai pengertian yang sedikit berbeda. Ada empat pengertian teori dalam penelitian kualitatif, yaitu:
         Sebagai generalisasi yang diperoleh melalui penelitian empiris,
         Sebagai penjelasan sebab-akibat yang padu dan sistematis tentang berbagai fenomena sosial. 
         Sebagai orientasi atau perspektif untuk melihat masalah, memecahkan masalah, dan memahami serta menjelaskan realitas sosial.
         Sebagai ‘teori kritis’ (critical theory), yang merupakan cara membuat teori dan produk dari cara membuat teori itu . Cara dan produk ini bertentangan dengan cara pandang yang menghasilkan dua pengertian pertama (a dan b) karena:
a.    Melakukan tinjauan kritis terhadap konsep, pemahaman, kategori yang saat ini sudah ada tentang kehidupan sosial manusia, yang selama ini dianggap “sudah dari sananya” (taken for granted).  
b.    Menganggap teori sebagai sesuatu yang melekat kepada praxis. Dalam tradisi empiris, ilmuan beranggapan bahwa kegiatan ilmiahnya bukan bagian dari kehidupan sosial sehari-hari, melainkan sebuah kegiatan terpisah dan “netral”. Kalau sebuah teori akan diterapkan, maka harus ada kegiatan lain yang tidak digolongkan sebagai “ilmiah”. Teori kritis, sebaliknya, menganggap bahwa seorang ilmuan harus “punya kepentingan” dan setiap teori sekaligus punya nilai empiris (praktis) maupun normatif.
c.    Merupakan teori yang menggunakan metode kritik secara terus menerus dan ketat  (imminent critique) terhadap semua pemikiran yang saat ini sudah ada, bekerja dari dalam struktur pemikiran tersebut untuk menemukan pertentangan-pertentangan dan hal-hal yang selama ini disembunyikan. Jadi, secara eksplisit para teoritisi kritis bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang selama ini dibangun lewat cara-cara non-kritis. (Schwandt, T.A. (2001), Dictionary of Qualitative Inquiry, 2nd ed. Thousand Oaks : Sage Publications.) 


Pengertian Arsitektur
Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian arsitektur.
Marcus Pollio Vitruvius (1486)
Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)
Banhart CL. Dan Jess Stein
Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan
Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
Robert Gutman (1976)
Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah,psikologis dan sosial manusia.
Claudil (1979)
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan memerlukan pengalaman. Arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan intelektual
Francis DK Ching (1979)
Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.
Amos Rappoport (1981)
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
JB. Mangunwijaya (1992)
Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana)
Auguste Perret (1963)
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
Walter Gropius, Bruno Taut dan Adolf Behne
Arsitektur adalah suatu ekspresi yang paling tinggi dari alam pikiran sesorang ; semangatnya, kemanusiaannya, kesetiaannya dan keyakinannya.
Sir Henry Wotton (1624)
Commodite, Firmness, and Delight
James C. Snyder & Catanese (1981)
Arsitektur adalah ilmu dan seni tentang lingkungan binaan. Arsitektur
terutama berkaitan dengan lingkungan binaan dalam tiga skala:
lebih kecil dari bangunan - bangunan - lebih besar dari bangunan.
M.S Barliana
Arsitektur adalah lingkungan binaan



Teori Arsitektur
Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun definisi dan deskripsi medan pengetahuan yang tercakup dalam sebutan „arsitektur‟. Sasarannya adalah menjelaskan kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada periode yang bersangkutan. Contoh yang paling terkenal adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh Vitruvius berikut semua modifikasi dan tiruannya. Teori-teori yang berkaitan dengan arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau kelebihan arsitektur dari bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis inilah yang paling banyak dijumpai sehingga memperumit pemahaman mengenai apa yang dimaksud dengan teori arsitektur. Sebagai contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, 6
pendekatan sistem, dan seterusnya. Tiap teori jenis ini dapat dilacak ke sumber ilmu pengetahuan masing-masing yang berada diluar arsitektur itu sendiri.
Teori Arsitektur. Dalam hal ini teori arsitektur berhadapan dengan solusi alternatif yang didasarkan pada observasi atas keadaan masa sekarang disiplin arsitektur, atau menawarkan paradigma pemikiran yang bertitik tolak pada issue-issue. Sifat teori spekulatif, antisipatorik dan katalistik telah membedakan teoritik dari kegiatan sejarah dan kritik. Masih dalam penandingan dengan sejarah dan kritik, teori melakukan kegiatannya pada keseluruhan abstraksi yang berbeda dari kedua hal tersebut. Yakni pada pengevaluasian profesi arsitektur, intensi (niatan) arsitektur, dan kegayutan kultural dalam arti yang luas. Teori berkepentingan dengan aspirasi maupun keberhasilan dari arsitektur.

Teori Arsitektur menurut para ahli :
James Steele
Suistainable Architecture adalah Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.

Simond (1983)
Lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk memperkuat karakter lanskap tersebut. Lanskap berdasarkan Simonds (1983) merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan alami jika area atau kawasan tersebut memiliki keharmonisan dan kesatuan antar elemen-elemen pembentuk lanskap sehingga indera manusia memegang peranan yang penting dalam merasakan suatu lanskap. Simonds (1983) membedakan elemen lanskap menjadi elemen utama dan penunjang. Elemen utama adalah elemen lanskap yang besar dan umumnya sulit untuk diubah seperti, gunung, sungai, lembah, hutan belantara, kekuatan alam, laut dan danau. Elemen penunjang adalah elemen yang relatif kecil dan umumnya mudah diubah seperti, bukit, anak sungai dan alirannya.
Renzo Piano
Konsep green building adalah salah satu respon sebagai respon desain arsitektur berwawasan lingkungan yang dipelopori oleh Renzo Piano,
"Ketika gaya dipaksa untuk menjadi merek dagang, tanda tangan, karakteristik pribadi, maka itu juga menjadi sangkar. Upaya untuk dapat dikenali dengan biaya apapun, untuk menaruh tanda pada hal-hal, membunuh para arsitek dan kebebasan nya untuk berkembang. Tanda pengakuan terletak pada penerimaan dari tantangan. Dan kemudian, ya, itu tidak menjadi diidentifikasi, tetapi dengan metode, bukan dengan merek dagang "-. Ar. Renzo Piano

Februari 12, 2014

Skema Rangkaian Sensor

Salam roboters semoga selalu sehat dan tetap semangat dan have fun with your robot. Kali ini saya mau share bagai mana Cara Membuat Robot Line Follower 
Tahap-tahap membuat robot line follower

Adapun tahapan-tahapan dalam membuat sebuah robot line follower adalah:
1. Menggambar design sketsa robot. Dimana akan meletakan roda, meletakan sensor,
dan sebagainya. Agar nanti pada saat pembuatan, kita tidak bingung. Buatlah
sketsa robot sesuai dengan ukuran aslinya. Misalkan ukuran batre dan roda.
2. Kemudian yang kedua adalah tahap pembuatan skema. Komponen apa saja yang
akan digunakan harus sudah diketahui terlebih dahulu. Setelah skema selesai,
lakukanlah pengecekan terhadap skema tersebut secara berulang-ulang, apakah
ada jalur yang belum terpasang, agar nantinya apabila robot sudah selesai dibuat,
terjadi kesalahan fatal yang menyebabkan robot tidak bisa berfungsi.
3. Setelah skema jadi, kemudian buatlah layout tata letak komponen, sesuai kaidah
yang berlaku. Agar robot tampak efisien dan menarik. Untuk membuat layout,
kalian dapat menggunakan software Diptrace atau Eagle.
4. Apabila layout sudah jadi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan penyablonan
ke PCB menggunakan setrika. Bahan transfer yang dapat digunakan antara lain :
mika transparan, art paper, dan kertas glosy.
5. Setelah penyablonan selesai, tahap selanjutnya adalah melarutkan PCB pada
larutan fericlorida. Larutan ini berfungsi untuk melarutkan PCB yang tidak
tersablon oleh tinta. Proses ini bertujuan untuk membuat sirkuit rangkaian.
6. Kemudian setelah jadi, lakukan lah pengeboran pada lubang-lubang kaki
komponen. Dan tahap terakhir pada pembuatan sirkuit adalah penyoderan
Berikut ini skema rangkaian

Hasil desain Skema Rangkaian Sensor menggunakan software Diptarce


Prinsip Kerja Robot Line Follower

sebagai pemula dalam dunia robotika, diwajibkan untuk mempelajari robot
yang paling sederhana yaitu robot pengikut garis (Line Follower). Karena robot ini
adalah dasar untuk dapat membuat robot-robot yang canggih. Sebagai awalan, akan
kami berikan prinsip kerja dari robot line follower.

Layaknya sistem kerja alat pada umumnya, robot line follower juga memiliki
inputan, proses, dan output. Dapat dilihat pada blok diagram dibawah.



Penjelasan mengenai blok diagram diatas adalah:
 Pada blok inputan yang terdiri dari sensor proksimity, robot membandingkan
antara warna garis dengan warna latar lintasan. Dengan konsep seperti gambar
berikut:


Pada latar yang berwarna putih, hampir semua cahaya dari LED akan
dipantulkan ke photodioda. Sedangkan pada latar yang berwarna hitam, sangat
sedikit cahaya LED yang dapat dipantulkan ke photodioda. Hal itu disebabkan
oleh sifat-sifat dari cahaya hitam dan putih. Dari sifat cahaya tersebut, dengan
sedikit modifikasi dengan tegangan, maka dapat digunakan sebagai parameter
untuk menentukan logik dari robot, sehingga robot dapat mengikuti garis
sesuai dengan track yang dibuat.
Logika dari sensor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

I

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada beberapa kondisi yang nantinya
akan dimiliki oleh robot. Dari logika hasil pemetaan sensor tersebut nantinya
yang akan diproses oleh robot untuk menentukan, apakah dia akan lurus, belok
ke kanan atau belok ke kiri.
 Pada blok proses, disini terdiri dari sistem minimum mikrokontroler. Yang
berfungsi untuk mengolah data yang diberikan oleh sensor. Misalkan robot
sedikit melenceng ke kanan, maka mikrokontroler akan memerintahkan motor
untuk bergerak ke kiri. Agar robot dapat tetap berada di atas track.
 Pada blok output, disini terdiri dari driver motor yang memiliki fungsi untuk
dapat mengolah data yang diberikan oleh mikrokontroler. Data yang telah
dikonversi tersebut nantinya yang akan digunakan untuk menggerakan motor.

sekian dulu semoga bermanfaat!