Pengertian Teori
Yunani =
Therio maksud= Pemandangan
TEORI
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.
DEFINISI TEORI
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini juga memberikan pemahaman kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai pendapat. Sampai saat ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan yang berbeda-beda dalam kalangan ahli teori.
Mike Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan “ a theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment of reality”.
Menurut Heinan (1985) pula, teori ialah “a group of logically organized laws or relationships that constitute explainnation in a discipline”.
Davis (2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the way they are and act the way they act’.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intutif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah (teori formal) adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih sering menggunakan teori jenis yang pertama.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120) mengartikan teori sebagai seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-variabel. Lengkapnya definsi Kerlinger tersebut adalah: “A theory is a set of interrelated constructs (variables), definitions, and propositions that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables.
TEORI
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.
DEFINISI TEORI
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini juga memberikan pemahaman kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai pendapat. Sampai saat ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan yang berbeda-beda dalam kalangan ahli teori.
Mike Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan “ a theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment of reality”.
Menurut Heinan (1985) pula, teori ialah “a group of logically organized laws or relationships that constitute explainnation in a discipline”.
Davis (2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the way they are and act the way they act’.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intutif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah (teori formal) adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih sering menggunakan teori jenis yang pertama.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120) mengartikan teori sebagai seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-variabel. Lengkapnya definsi Kerlinger tersebut adalah: “A theory is a set of interrelated constructs (variables), definitions, and propositions that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables.
Definisi dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:
JONATHAN H TURNER
Teori adalah
sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana
dan mengapa suatu peristiwa terjadi
LITTLEJOHN & KAREN FOSS
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
LITTLEJOHN & KAREN FOSS
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena
KERLINGER
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
NAZIR
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena
FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
TRAVERS
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
STEVENS
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena
FAWCETT
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
TRAVERS
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
EMORY -
COOPER
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu
CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata
MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu
CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata
MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
10 Pengertian Teori menurut para ahli:
1. Menurut Ensiklopedia Indonesia N/Z.
. penerbit Van Hoeve. Bandung. Redaksi. Prof.Dr.mr T.S.G Mulia.
Teori
(Yunani: Teoria, pandangan, tinjau), umunya artinya: pandangan yang gunanya
untuk memberi keterangan bagi suatu hal tertentu. Juga dalam ilmu pengetahuan
teori itu gunanya untuk membari keterangan bagi gejala-gejala tertentu; tapi
umumnya teori dalam ilmun pengetahuan itu berupa sistem yang berdiri atas
pelbagai dalil (yang dikutip dari dunia pengalaman) dan hipotesa-hipotesa yang
keduanya berdasar pada asas tertentu. Seterusnya istilah teori itu sering pula
dipakai sebagai lawan terhadap pengertian praktek atau pengalaman. (hal 1333)
2.
Menurut Kamus Webster’s teori
adalah: [arkais]: kontemplasi imajinatif dari relitas: pemahaman intelektual
lansung: wawasan (Insight)… a. kebijakan yang diyakini, atau prosedur yang
diusulkan atau diikuti sebagai dasar tindakan: siatu prinsip atu rencana
bertindak… b. suatu perangkat ideal atau hipotesis dari fakta-fakta,
prinsip-prinsip, atau kondisi-kondisi…
3.
a. (1): keseluruhan dari
generalisasi (the body of generalizations) dan prinsip-prinsip yang
dikembangkan dalam hubungan dengan praktek dalam suatu bidang kegiatan… b.
Seperangkat prinsip-prinsip hipotesis, konseptual, dan pragmatis ayng koheren
yang membentuk kerangka acuan kerangka acuan kerja umum (general frame of
reference) untuk suatu bidang penyelidikan (seperti untuk deduksi
prinsip-prinsip memformulasi hipotesis untuk testing, melaksanakan tindakan)…
c. (1) suatu bidang dari penyelidikan intelektual (2) suatu analisis
sistematis, penjelasan, atau defenisi dari sebuah konsep…
4.
suatu pertimbangan (judgment),
konsepsi, proposisi, atau formula (bagaimana hubungannya dengan hakikat,
tindakan, sebab, atau asal-mula dari sebuah fenomena atau sekelompok fenomena)
dibentuk oleh spekulasi atau deduksi atau oleh abstrak dan generalisasi dari
fakta-fakta… seperti a. auatu keberadaan (entity) atau struktus
hipotesis yang menjelaskan atau menghubungkan suatu perangkatfakta-fakta yang
teramati… b. suatu hipotesis kerja yang diberikan kemungkinan (probabilitas)
oleh evidensi eksperimental atau oleh analisis factual atau konseptual tetapi
belum ditegakkan secara konklusif atau diterima sebagai sebuah hukum (law)…
5.
suatu asumsi yang belum terbukti:
dugaan (conjecture), spekulasi, perandaian (supposition)… (1966:
2371)
6.
pengertian teori menurut The new
Lexicon:
suatu kumpulan organisasi dari
ide-ide (organized body of ideas) mengenai kebenaran sesuatu, biasanya
ditarik dari kajian sejumlah fakta-fakta yang berhubungan dengan itu, tetapi
kadang-kadang seluruhnya merupakan hasil dari latihan imajinasi spekulatif;…
suatu keseluruhan umum (general body) dari asumsi-asumsi dari
prinsip-prinsip ; suatu dugaan… (conjecture). (1989: 1025).
7.
Teori adalah sperangkat konsep.
Defenisi dan dalil yang saling terkait secara sistematis yang dikedepankan
unutk menjelaskan dan mempradiksi fenomena yang terjadi di njalan raya. (angha,
Nader. 2002)
8.
Teori adalah hulu atau sumber
suatu proposisi ilmiah, cara mengujinya adalah melalui prosedur penelitian
dengan asumsi atau hipotesis-hoipotesis kemudian diuji atau dibuktikan
berdasarkan data-data yang dikumpulkan (Tamburaka, H.Rustam E; 1999).
9.
Menurut buku Stephen W. Littlejohn, Theories
of Human Communiation, Wadsworth, Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial
mengandung beberapa pengertian sebagai berikut: Teori adalah abstraksi dari
realitas; Teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan defenisi yang secara
konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis; Teori
terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang
saling berkaitan; Teori terdiri dari teorema-teorema yakni
generalisasi-generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris. Dari unsur di
atas dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau
penjelasan logis dan empirik tentang suatu fenomena. Bentuknya merupakan
pernyataan-pernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu fenomena.
10.
Menurut Schwandt (2001), penelitian
kualitatif memakai pengertian yang sedikit berbeda. Ada empat pengertian teori
dalam penelitian kualitatif, yaitu:
Sebagai generalisasi yang diperoleh
melalui penelitian empiris,
Sebagai penjelasan sebab-akibat yang
padu dan sistematis tentang berbagai fenomena sosial.
Sebagai orientasi atau perspektif
untuk melihat masalah, memecahkan masalah, dan memahami serta menjelaskan
realitas sosial.
Sebagai ‘teori kritis’ (critical
theory), yang merupakan cara membuat teori dan produk dari cara membuat
teori itu . Cara dan produk ini bertentangan dengan cara pandang yang
menghasilkan dua pengertian pertama (a dan b) karena:
a. Melakukan tinjauan kritis terhadap
konsep, pemahaman, kategori yang saat ini sudah ada tentang kehidupan sosial
manusia, yang selama ini dianggap “sudah dari sananya” (taken for granted).
b. Menganggap teori sebagai sesuatu
yang melekat kepada praxis. Dalam tradisi empiris, ilmuan beranggapan
bahwa kegiatan ilmiahnya bukan bagian dari kehidupan sosial sehari-hari,
melainkan sebuah kegiatan terpisah dan “netral”. Kalau sebuah teori akan
diterapkan, maka harus ada kegiatan lain yang tidak digolongkan sebagai
“ilmiah”. Teori kritis, sebaliknya, menganggap bahwa seorang ilmuan harus
“punya kepentingan” dan setiap teori sekaligus punya nilai empiris (praktis)
maupun normatif.
c. Merupakan teori yang menggunakan
metode kritik secara terus menerus dan ketat (imminent critique)
terhadap semua pemikiran yang saat ini sudah ada, bekerja dari dalam struktur
pemikiran tersebut untuk menemukan pertentangan-pertentangan dan hal-hal yang
selama ini disembunyikan. Jadi, secara eksplisit para teoritisi kritis
bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang selama ini dibangun lewat cara-cara
non-kritis. (Schwandt, T.A. (2001), Dictionary of Qualitative Inquiry, 2nd
ed. Thousand Oaks : Sage Publications.)
Pengertian Arsitektur
Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian
arsitektur.
Marcus Pollio Vitruvius (1486)
Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan
(venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)
Banhart CL. Dan Jess Stein
Arsitektur adalah seni dalam mendirikan
bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian
dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan
kumpulan bangunan
Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia
dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena
dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam seperti
gua, naungan pohon dan lain-lain
Robert Gutman (1976)
Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga
manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani
antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi
kultural untuk menata kehidupan jasmaniah,psikologis dan sosial manusia.
Claudil (1979)
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat
personal, menyenangkan dan memerlukan pengalaman. Arsitektur adalah hasil
persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga pengalaman
arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan intelektual
Francis DK Ching (1979)
Arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.
Amos Rappoport (1981)
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia,
yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya
dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat,
yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
JB. Mangunwijaya (1992)
Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya)
yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi,
tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana)
Auguste Perret (1963)
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
Walter Gropius, Bruno Taut dan Adolf Behne
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
Walter Gropius, Bruno Taut dan Adolf Behne
Arsitektur adalah suatu ekspresi
yang paling tinggi dari alam pikiran sesorang ; semangatnya, kemanusiaannya,
kesetiaannya dan keyakinannya.
Sir Henry Wotton (1624)
Commodite, Firmness, and Delight
James C. Snyder & Catanese (1981)
Arsitektur adalah ilmu dan seni
tentang lingkungan binaan. Arsitektur
terutama berkaitan dengan lingkungan
binaan dalam tiga skala:
lebih kecil dari bangunan - bangunan
- lebih besar dari bangunan.
M.S Barliana
Arsitektur
adalah lingkungan binaan
Teori Arsitektur
Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai
pengandaian teori-teori yang tersusun sebagai unsur-unsur yang membentuk
arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun
definisi dan deskripsi medan pengetahuan yang tercakup dalam sebutan
„arsitektur‟. Sasarannya adalah menjelaskan kedudukan arsitektur dalam
taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada periode yang bersangkutan. Contoh
yang paling terkenal adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh Vitruvius
berikut semua modifikasi dan tiruannya. Teori-teori yang berkaitan dengan arsitektur
dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau kelebihan
arsitektur dari bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis inilah
yang paling banyak dijumpai sehingga memperumit pemahaman mengenai apa yang
dimaksud dengan teori arsitektur. Sebagai contoh, teori bahasa arsitektur,
fenomenologi arsitektur, 6
pendekatan
sistem, dan seterusnya. Tiap teori jenis ini dapat dilacak ke sumber ilmu
pengetahuan masing-masing yang berada diluar arsitektur itu sendiri.
Teori Arsitektur. Dalam
hal ini teori arsitektur berhadapan dengan solusi alternatif yang didasarkan
pada observasi atas keadaan masa sekarang disiplin arsitektur, atau menawarkan
paradigma pemikiran yang bertitik tolak pada issue-issue. Sifat teori
spekulatif, antisipatorik dan katalistik telah membedakan teoritik dari
kegiatan sejarah dan kritik. Masih dalam penandingan dengan sejarah dan kritik,
teori melakukan kegiatannya pada keseluruhan abstraksi yang berbeda dari kedua
hal tersebut. Yakni pada pengevaluasian profesi arsitektur, intensi (niatan)
arsitektur, dan kegayutan kultural dalam arti yang luas. Teori berkepentingan
dengan aspirasi maupun keberhasilan dari arsitektur.
Teori Arsitektur menurut para ahli :
James Steele
Suistainable Architecture adalah
Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan
generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu
berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan
lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.
Simond (1983)
Lanskap adalah suatu bentang alam
dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia.
Dalam suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk
memperkuat karakter lanskap tersebut. Lanskap berdasarkan Simonds (1983)
merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati
oleh seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan alami jika area
atau kawasan tersebut memiliki keharmonisan dan kesatuan antar elemen-elemen
pembentuk lanskap sehingga indera manusia memegang peranan yang penting dalam
merasakan suatu lanskap. Simonds (1983) membedakan elemen lanskap menjadi
elemen utama dan penunjang. Elemen utama adalah elemen lanskap yang besar dan
umumnya sulit untuk diubah seperti, gunung, sungai, lembah, hutan belantara,
kekuatan alam, laut dan danau. Elemen penunjang adalah elemen yang relatif
kecil dan umumnya mudah diubah seperti, bukit, anak sungai dan alirannya.
Renzo Piano
Konsep green building
adalah salah satu respon sebagai respon desain arsitektur berwawasan lingkungan
yang dipelopori oleh Renzo Piano,
"Ketika
gaya dipaksa untuk menjadi merek dagang, tanda tangan, karakteristik pribadi,
maka itu juga menjadi sangkar. Upaya untuk dapat dikenali dengan biaya
apapun, untuk menaruh tanda pada hal-hal, membunuh para arsitek dan kebebasan
nya untuk berkembang. Tanda pengakuan terletak pada penerimaan dari
tantangan. Dan kemudian, ya, itu tidak menjadi diidentifikasi, tetapi
dengan metode, bukan dengan merek dagang "-. Ar. Renzo Piano